Ada empat jenis geosintetik yang umum digunakan dalam bidang teknik sipil, yaitu :
1. Geotekstil
Adalah bahan lulus air dari anyaman (woven) atau tanpa anyaman (non-woven) dari benang-benang atau serat- serat sintetik. Tenun dihasilkan dari 'interlaying' antara benang-benang melalui proses tenun, sedangkan non woven dihasilkan dari beberapa proses seperti : heat bonded (dengan panas), needle punched (dengan jarum), dan chemical bonded (enggunakan bahan kimia). Baik woven maupun non woven dihasilkan dari benang dan serat polimer terutama : polypropelene, poliester, polyethilene dan polyamide.
2. Geogrid
Produk geotekstil yang berupa lubang-lubang berbentuk segi empat (geotextile grid) atau lubang berbentuk jaring (geotextile net) , biasanya terbuat dari bahan Polyester (PET) atau High Density Polyethylene (HDPE).
GeoGrid (Enkagrid) merupakan bahan Geosynthetics yang berfungsi sebagai lapisan perkuatan (reinforcenent) untuk lereng jalan dan lain2, enkagrid mempunyai kuat tarik yang besar sampai 180 kN, untuk itu product jenis ini sangat sesuai untuk di pakai pada konstruksi jalan baru yang lapisan tanah dasarnya ber CBR rendah dibawah 2 %. GeoGrid sangat baik digunakan pada jalan raya yang berada pada struktur tanah yang kurang labil, sehingga jalan raya yang berlubang akan dapat teratasi.
3. Geomembrane
Geosintetik yang bersifat impermeable atau tidak tembus air, biasanya dibuat dari bahan high density polyethylene (HDPE).
Geomembranes adalah jenis geosynthetic bahan. Mereka kedap membranes digunakan secara luas sebagai cut-offs dan liners. Sampai beberapa tahun terakhir, kebanyakan geomembranes digunakan sebagai kanal dan kolam liners.
4. Geocomposite
Geocomposites adalah produk polymer, yang dibuat dengan menghubungkan dua atau lebih jenis geosintetik, misalnya geogrid dengan non-wovens. Digunakan baik untuk tanah (untuk separasi dan perkuatan) maupun untuk perkerasana jalan atau pengaspalan (perkuatan dan perbaikan tanah pondasinya).
Perkuatan menggunakan geocomposite memanfaatkan keunggulan non-woven geotextile yang dikombinasikan dengan perkuatan woven geotextile yang dirajut atau disebut geogrid, yang merupakan unit yang dibentuk oleh jahitan atau melalui thermal bonding.
Perkuatan menggunakan geocomposite memanfaatkan keunggulan non-woven geotextile yang dikombinasikan dengan perkuatan woven geotextile yang dirajut atau disebut geogrid, yang merupakan unit yang dibentuk oleh jahitan atau melalui thermal bonding.
5.Geofoam atau polystyrene (EPS) atau polystyrene diekstrusi (XPS) diproduksi menjadi blok ringan besar. The blocks vary in size but are often 2 mx 0.75 mx 0.75 m. Blok bervariasi dalam ukuran tetapi sering 2 mx 0,75 mx 0,75 m. The primary function of geofoam is to provide a lightweight void fill below a highway, bridge approach, embankment or parking lot. Fungsi utama dari geofoam adalah untuk menyediakan ringan mengisi kekosongan di bawah jalan raya, pendekatan jembatan, tanggul atau tempat parkir. EPS Geofoam minimizes settlement on underground utilities. EPS Geofoam meminimalkan penyelesaian utilitas bawah tanah. Geofoam is also used in much broader applications, the major ones being as lightweight fill, green roof fill, compressible inclusions, thermal insulation , and (when appropriately formed) drainage . Geofoam juga digunakan dalam aplikasi yang lebih luas banyak, yang utama adalah sebagai mengisi ringan, atap hijau isi, inklusi kompresible, isolasi termal , dan (ketika tepat terbentuk) drainase .
Disamping keempat jenis Geosintetik konvensional di atas, masih ada banyak jenis-jenis geosintetik yang juga digunakan dalam bidang Teknik Sipil. Hal ini tergantung dari keperluan pemakaian dari Geosintetik itu sendiri, sehingga memunculkan jenis Geosintetik yang bervariasi. Diantara jenis-jenis tersebut yaitu :
- geoarmour
- geobar
- geoblanket
- geocell
- geoform
- geomat
- geomattress
- geonet
- geospacer
- geostrip
Butuh Geogrid harga murah berkualitas, hubungi Indogeogrid http://www.jualgeogrid.com/ Angga 081243237073
BalasHapus